Sholat adalah sunnah (mustahab), menurut ulama fiqh (fuqaha), ulama hadits (muhaditsin), dan sejumlah besar akademisi (terutama ulama), baik salaf (ulama terdahulu) maupun khalaf (ulama baru) (ulama mutaakhirin). Sholat yang dimaksud adalah sholat yang dilakukan bersamaan dengan aktivitas sehari-hari, seperti sholat setelah sholat, sholat meminta hujan, sholat untuk orang yang jauh, sholat untuk mendapatkan makanan yang murah, dan lain-lain yang tidak termasuk ibadah wajib. Sementara itu juga sunnah untuk mengangkat tangan dalam membaca doa, mengenai masalah doa ini bisa Anda temukan di kumpulan doa-doa. Menurut Imam Ibnu Taimiah, ada banyak hadits yang menunjukkan bahwa Nabi mengangkat tangannya saat shalat dan menyapukan telapak tangannya ke wajah sesudahnya.
Ucapan selamat diucapkan oleh seseorang kepada orang lain atas pencapaiannya, baik profesional maupun pribadi, atau doa sanjungan dan lain sebagainya yang tidak berlebihan. Di sini, saya tidak akan membahas secara mendalam tentang aturan-aturan yang mengatur shalat. Hal ini karena dalil-dalil yang diperoleh sangat terbatas dan tidak memperhitungkan masalah hukum yang lebih erat kaitannya dengan fiqh. Dengan demikian, menjelaskan kriteria sudah memadai.
Pentingnya Manusia Baca Doa
Dalam keberadaan manusia, masalah doa bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja; itu benar-benar mustahil. Untuk alasan sederhana bahwa ini adalah pertanyaan tentang kepercayaan. Bahkan dari sudut pandang praktis, doa adalah faktor yang paling menentukan dalam menentukan nasib keberadaan manusia. Membaca doa memiliki kekuatan inheren yang berpotensi membawa manusia pada kesenangan abadi.
Menurut uraian di atas, setiap manusia yang hidup di dunia ini akan senantiasa mengalami dua cobaan: pertama, manusia hanya akan dicobai oleh hal-hal negatif, seperti penyakit, kehilangan perdagangan, penurunan derajat, dan ditimpa musibah. Manusia akan diuji dengan hal-hal yang baik, seperti tubuh yang sehat, istri yang cantik, anak-anak yang saleh, uang yang berlimpah, perdagangan yang beruntung, dan kenaikan jabatan yang mantap.
Harus Ikhlas Baca Doa
Kenapa dalam berdoa harus Ikhlas? Mungkin seseorang jika mereka terkena penyakit maka sangat dianjurkan untuk hatinya mengingat Tuhannya sekali lagi dan memohon agar keburukan itu segera lenyap. Namun, jika sesuatu yang baik diberikan kepadanya, dia lupa tentang Tuhannya. Memang dalam Islam, berbuat baik wajib membawa penghayatan kepada Allah SWT, agar tidak termasuk orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya.
Segala keburukan dan kebaikan termasuk dalam kategori ujian Allah, atau bisa juga sebagai wujud kecintaan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, agar menjadikan mereka taqwa, bersyukur, dan salat. Oleh karena itu, bagi mereka yang mampu berpikir, perlu merenungkan masalah shalat dan mencari keselarasan dengan fitrah yang hakiki. Jangan terlalu banyak meminta atau meminta bantuan kepada siapapun selain Allah SWT. Karena jika melampaui batas maka akan masuk kekufuran dan penyimpangan akidah.
Pada hakikatnya shalat adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran Nabi dalam shalat terdapat berbagai kumpulan doa-doa. Akibatnya, orang-orang yang shalat akan mengalami peningkatan nilai akhlak dan rasa tenang, seperti yang dialami Rasulullah. Segera setelah kembali dari Taif, dia terluka akibat perawatan penduduk setempat. Hatinya menjadi tenang dan tenteram saat dia berdoa. Dengan berdoa, seseorang dapat mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan Tuhannya, yang memiliki dampak signifikan pada pengembangan perasaan tenang dan ketenangan yang luar biasa.
Baca Juga : Kumpulan Doa – Doa Sebaiknya Dibaca Penuh Keikhlasan
Selain itu, kekuatan membaca doa adalah program atau sebagai upaya dari tujuan Muslim yang ingin dicapai. Akibatnya, dia akan selalu memiliki strategi dan tindakan, sebagaimana digariskan dalam doanya.