Polisi di Negara Filipina kembali menyatakan seorang lagi wali kota ditembak mati oleh orang yang tidak dikenal. Satu hari setelah seorang wali kota lainnya tewas dikarenakan ditembak oleh penembak jitu.
Ferdinand Bote selaku Wali kota General Tinio dinyatakan meninggal akibat setelah dilakukannya penembakan berulang kali yang dilakukan oleh seorang pria dengan kendaraan sepeda motor saat setelah pergi meninggalkan kompleks pemerintahan di Provinsi Nueva Ecija pada hari selasa , 3 Juli 2018.
Pelaku yang melakukan penembakan kejam tersebut berhasil kabur dari kejaran polisi. Peristiwa pembunuhan ini terjadi tepat sehari setelah wali kota Filipina, Antonio Halili ditembak mati. Pada saat kejadian, Antonio Halili sedang bersama dengan tiga ratus karyawan dan juga.
Kepala desa yang juga baru saja terpilih dan sedang menyanyikan lagu kebangsaan dalam sebuah upacara pengibaran bendera setempat dan berlangsung di tempat parker di luar Balai Kota Tanauan, Provinsi Batangas atau di sekitar enam puluh Sembilan kilometer dari selatan Manila pada hari Senin 2 Juli 2018.
Seketika terdengar suara tembakan diikuti suara orang – orang yang berteriak seseorang menembak sambil berlari bersembunyi berhamburan ke segala arah dan dengan setelah suara tembakan tersebut Bapak Wali Kota Filipina tersebut jatuh ke tanah.
Peristiwa ini diceritakan oleh kepala desa Rico Alcazar yang pada waktu itu berdiri di belakang Antonio Haliili yang menjadi korban penembakan.
Setelah Antonio Halili jatuh dengan segera beberapa pengawal melindungi Antonio Halili dikarenakan masih terdengar dentuman – dentuman tembakan dan membuat suasana kacau dan orang – orang berlarian, berteriak, menangis, dan bersembunyi dengan histeris dan ketakutan. Pada kejadian ini Antonio Halili meninggal ditempat setelah tembakan tersebut.
Pelaku penembak tidak dapat terlihat dari jarak dekat hanya terdengar suara tembakan saja sehingga di asumsikan bahwa yang melakukan penembakan tersebut merupakan penembak jitu. Hal ini dinyatakan oleh kepala Kepolisian Nasional, Direktur Jenderal Oscar Albayalde pada konferensi pers di Manila.
Kepala Kepolisian Nasional ini juga menambahkan bahwa pihak penyelidikan sedang berlangsung dan juga polisi menambahkan bahwa peluru yang digunakan dapat menembus dada Antonio Halili.
Namun walau dengan bukti peluru tersebut polisi masih gagal menemukan pelaku dari penembakan wali kota Antonio Halili tersebut.
Presiden Filipina yakni Rodrigo Duerte menyatakan bahwa memiliki kecurigaan terkait pelaku dari pembunuhan tersebut dalam pidato yang dibawakannya.
Kecurigaan nya pelaku dari pembunuhan ini terkait dengan obat – obatan terlarang. Antonio Halili sendiri dikenal dengan pengarak penjual narkoba di kota kecil yang lebih tepatnya terletak di bagian Selatan Manila.
Petugas bagian informasi Tanauan Gerardo Laresma juga menyatakan bahwa Antonio Halili juga telah mendapat ancaman pembunuhan kiri dan kanan dari orang – orang yang tidak dikenal pada saat sebelum terjadi kejadian pembunuhan tersebut.
Panfilo Lacson sang Senator terdahulu sebagai kepala Kepolisian Nasional terus menerus mendesak bagian polisi untuk selalu melakukan kontrol senjata api dengan tingkat yang lebih intensif karena peristiwa – peristiwa pembunuhan tersebut sehingga dapat lebih aman dan terkontrol.
Bagi kalian yang ingin update berbagai informasi menarik, berita terkini, berita terhangat dan berita viral, terus kunjungi Beritaterbuka.com.