Memiliki Nuansa Asri, Ini Rekomendasi 4 Tempat Wisata Alam Bandung

Tebing Gunung Hawu

beritaterbuka.com – Saat Anda merasa suntuk dengan hiruk-pikuk kota, datanglah ke tempat wisata alam Bandung. Nikmati keindahan alam di sana. Jika Anda bingung lokasi mana yang akan dituju, 5 tempat wisata alam Bandung ini cocok untuk dikunjungi.

Tempat Wisata Alam Bandung: Leuwi Jurig

Dalam Bahasa Sunda, nama ‘Leuwi Jurig’ diartikan sebagai ‘Kolam Setan’. Konon, mandi di sini dapat menjauhkan Anda dari ilmu hitam. Pemandangan air sungai nan jernih, diapit dinding bebatuan raksasa dijamin membius Anda dengan segala keindahannya.

Perpaduan warna air dengan semburat rona hijau zamrud, tampak kontras dengan warna kelabu pada dinding batu. Hal ini seolah membuat Leuwi Jurig tampak seperti sungai-sungai dari belahan bumi lain. Di destinasi ini, Anda dapat bebas berenang maupun berfoto tanpa banyak gangguan.

Sanghyang Heuleut

Berlokasi di kawasan Cipatat, bagian Barat Bandung, Sanghyang Heulang adalah laguna kecil. Laguna ini dikelilingi oleh tebing-tebing putih, hutan yang rimbun serta juga air terjun. Air dari Sanghyang Heuleut mengalir langsung ke Sungai Citarum.

Berdasarkan legenda, laguna yang tersembunyi ini pernah dijadikan lokasi mandi para bidadari kayangan. Oleh sebab itu, tak heran bila daerah ini dinamai “Sanghyang”. Artinya yakni “suci”. Sedangkan kata “heuleut” bermakna “selang 2 waktu atau dunia”. Kata ini digunakan untuk melukiskan betapa sucinya area pemandian bidadari tersebut. Keindahan alam tempat ini wajib Anda simak sendiri dengan mata kepala.

Tebing Gunung Hawu

Gunung ini mempunyai daya tarik istimewa dibandingkan gunung-gunung lainnya. Bagi Anda para pengagum sunrise, destinasi ini siap memanjakan Anda dengan panorama indah. Khususnya ketika matahari terbit menjelang pagi. Anda bahkan dapat menyaksikan panorama keren ini sambil rebahan di atas hammock.

Kegiatan hammock ini dipopulerkan oleh warga setempat untuk menarik minat para pelancong. Hal ini sekaligus untuk menjaga Gunung Hawu dari para penambang batu kapur.

Gunung ini diberi nama “Hawu” yang bermakna “tungku” di dalam bahasa Sunda. Hal ini disebabkan adanya lubang besar yang menyerupai tungku.

Mumpung berkunjung ke sana, rasanya sayang jika melewatkan kesempatan mengambil foto, bukan? Kalau Anda beruntung, Anda bisa saja menangkap momen saat matahari menyelinap lewat lubang besar tadi. Momen ini menciptakan sebuah panorama yang tak mampu diungkapkan menggunakan kata-kata.

Sanghyang Tikoro & Sanghyang Poek

Selain Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek merupakan lokasi menarik di kawasan Cipatat. Kedua goa ini berlokasi di satu daerah yang sama. Di sana terdapat aliran air jernih serta panorama yang amat indah.

Sanghyang Tikoro, diartikan sebagai ‘rongga suci’, merupakan goa yang dengan sungai yang mengalir di bagian dasarnya. Destinasi ini diyakini terbentuk dari lava yang kemudian membeku. Tepatnya karena letusan gunung berapi. Kemudian membentuk goa berstalaktit.

Sedangkan destinasi Sanghyang Poek yang berjarak 15 menit dari Tikoro lebih populer di kalangan pelancong. Sesuai namanya (‘poek’ di dalam bhs Sunda bermakna ‘gelap’), begitu masuk ke di dalam goa ini Anda akan segera diselimuti oleh kegelapan hingga di ujung goa. Kalau Anda tertarik dengan tantangan, maka kedua destinasi ini tak boleh dilewatkan!